Sejarah Asal Usul Mula Tempe
Tempe yang awalnya hanya ada di Indonesia, kini menjalar ke beberapa
belahan dunia. Bahkan orang-orang mulai menggunakan tempe sebagai
pengganti daging. Tak heran sudah banyak produksi tempe di negara-negara
lain. Lantas, kita sebagai pelopor negara tempe, boleh dong berbangga
hati :D.
Sejak kapan tempe itu dibuat? Siapakah yang pertama kali membuatnya?
Untuk saat ini belum ada penjelasan pasti mengenai sejarah tempe. Akan
tetapi menurut sumber yang diyakini dari Wikipedia, tempe sudah menjadi
makanan yang dikenal selang berabad-abad yang lalu di daerah Jawa.
Menurut catatan sejarah, pada mulanya tempe diproduksi dengan
menggunakan kedelai hitam dan mungkin dari sinilah tempe berkembang
menyebar ke seluruh daerah Jawa Tengah sebelum abad ke-16.
Ilustrasi Gambar Sejarah Asal Usul Mula Tempe
Nama "tempe" sendiri diduga berasal dari bahasa Jawa kuno. Pada zaman
kuno sendiri, makanan yang berwarna putih dan menggunakan tepung sagu
dinamakan "tumpi". Terdapat banyak kesamaan antara tumpi dengan tempe.
Karena keduanya sama-sama memiliki bentuk berwarna putih.
Selain itu, dalam sebuah kamus bahasa Jawa-Belanda pada tahun 1875,
ditemukan sebuah rujukan mengenai tempe. Sumber yang lain mengatakan
tempe dibuat pada era zaman Tanam Paksa di Jawa. Pada zamannya,
masyarakat Jawa terpaksa menggunakan hasil pekarangannya sendiri seperti
singkong, ubi, dan kedelai sebagai sumber pangan utama mereka.
Tetapi ada juga yang berpendapat bahwa mungkin tempe diperkenalkan oleh
orang-orang Tionghoa yang memproduksi makanan sejenis yaitu Koji
(kedelai yang difermentasikan menggunakan kapang Aspergillus). Kemudian
teknik pembuatan tempenya menyebar ke seluruh Indonesia, seiring
berjalannya dengan penyebaran masyarakat Jawa yang berimigran ke seluruh
Tanah Air.
Manfaat Dan Fungsi Tempe Untuk Kesehatan
Tidak perlu diragukan lagi, manfaat tempe sudah diakui kesehatannya oleh
dunia. Termasuk kaum vegetarian pun menyukai makanan tradisional ini.
Proses fermentasi inilah yang membuat tempe menjadi sumber probiotik.
Selain probiotik yang dapat menjaga sistem kekebalan tubuh dan usus,
masih banyak manfaat lainnya di bawah ini.
- Sumber energi
Tempe juga mengandung riboflavin atau yang biasa kita kenal sebagai vitamin B2. Riboflavin berperan penting dalam metabolisme energi, karbohidrat, lemak, zat keton, dan protein. Vitamin yang terkandung juga sangat berfungsi pembentukkan sel darah merah. Kekurangan riboflavin dapat mempengaruhi produksi energi dalam tubuh. Biasanya diawali dengan bibir pecah-pecah dan sakit tenggorokan. - Menjaga kesehatan sistem pencernaan
Nah tak kalah penting, tempe juga mengandung serat yang baik untuk pencernaan. Serat sendiri biasanya mengikat kolestrol dan lemak. Sehingga sangat berpotensi untuk membantu menurunkan berat badan. Selain itu, serat juga membantu menjaga kesehatan sistem pencernaan dan usus. - Menurunkan kadar kolestrol jahat
Protein yang sangat tinggi ini sangat membantu menurunkan kadar kolestrol jahat dan meningkatkan kadar kolestrol baik. Artinya, tempe mempunyai potensi untuk menurunkan resiko terjadinya penyakit dan serangan jantung, stroke, dan diabetes. - Mencegah kanker
Tempe diperkaya isoflavon dan senyawa antioksidan yang berfungsi memperbaiki sel-sel dan mencegah kerusakannya dari polusi dan sinar matahari. Isoflavon juga mempunyai peranan sebagai anti kanker. Dengan memerangi sel-sel kanker, mecegah terjadinya kanker payudara, kanker rahim, dan kanker prostat. - Mencegah timbulnya gejala menopause
Kandungan isoflavon selain mencegah kanker, dapat membantu mengatur hormon estrogen. Penelitian menunjukkan bahwa isoflavon dalam kedelai dapat mengurangi rasa panas (hot flushes) di badan dan rasa tidak nyaman pada wanita menopause.
Tempelicious mengangkat tempe sebagai usaha yang prospektif.
Selain tempe memiliki kandungan gizi yang baik untuk kesehatan, tempe bila diolah dengan baik dapat menjadi varian kuliner yang lezat
Bagi yang berminat menjadi franchisee dari Tempelicious dapat hubungi
HP/WA 081380135133
Pin BB 24C5BD45
www,tempeliciousindonesia.blogspot.com
Love Tempe..Love Indonesia
No comments:
Post a Comment